LOVE



Renungan Harian Filosofi Semut

Amsal 30; Roma 12:11

”Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas”.

Amsal 30:25

Kita tahu bahwa semut adalah binatang yang sangat kecil. Tetapi tahukah kita bahwa mereka mempunyai filosofi yang sangat sederhana namun sangat hebat ? Semut mempunyai empat filosofi yang luar biasa.
Pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila kita mengahalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bahwa atau pengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya. Dan tantangan apapun yang sedang menghadangnya, itu tidak akan membuat mereka berhenti untuk terus berusaha.


Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Itu artinya semua adalah pekerja yang hebat dan tidak berhenti untuk terus bekerja.

Ketiga, semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Keempat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka ? Semampu mereka ! Filosofi yang luar biasa, filosofi “semampu mereka.” Jadi mereka akan terus bekerja. Kata “malas telah mereka hilangkan dari kamus hidup mereka. Dan kita tidak akan pernah melihat semut berhenti bergerak. Mereka terus berjalan dan mencari makanan. Ya, mereka memang pekerja hebat.

Semut, binatang kecil yang sering membuat jengkel kita karena mereka suka merampas makanan manis yang kita taruh sembarangan, telah menjadi guru bagi kita.

Renungan :
Apakah kita telah menjadi seperti semut yang suka bekerja dan tidak pernah putus asa ? Hai pemalas, bangkitlah dari tidurmu dan lakukanlah tugasmu!.

Semut yang kita anggap sebagai pengganggu sebenarnya adalah teladan kita yang baik.

Renungan Harian Jangan Mendendam!
Amsal 25; Matius 5:44
”Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.

David Burke adalah mantan pegawai perusahaan pesawat terbang. Dia telah mengeluarkan senjata apinya, mendembak pilot, dan menyebabkan penerbangan Pacific Southwest Airlines terjun ke bumi dan membunuh semua penumpangnya yang berjumlah 43 orang. Seorang petugas kabin berkata, “Kita punya masalah disini.” Burke menyela, “Aku adalah masalahnya.” Sebuah tulisan kecil yang bernuansa dendam ditemukan : “Hai Ray. Sungguh ironis kalau kita semua akan berakhir seperti ini.”

Burke telah dipecat dari pekerjaan setelah ia dipergoki mencuri uang $69 dari pembayaran koktail. Dan dendam itu disimpannya sampai sebuah pesawat dan penumpang di dalamnya harus menerima nasib yang tragis.

Seorang yang dendam dapat bertindak nekat dan melakukan hal-hal yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Seorang yang dendam juga akan kehilangan akal sehatnya dan selalu menuruti kemauan nafsunya sendiri.

Tetapi Yesus mengajarkan sebaliknya. Yesus mengajarkan kasih. Yesus mengajarkan membalas kejahatan dengan kebaikan. Yesus mengajarkan untuk berbuat baik kepada musuh. Apa yang ditulis oleh Salomo dikutip lagi oleh Yesus dalam perkataan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44).

Kita terbiasa hidup dalam dunia yang penuh dendam. Seolah-olah membalas dendam adalah tindakan perkasa dan ksatria. Dunia sudah terlanjur memberikan cap “hebat” kepada seorang yang berhasil membalas sakit hatinya. Lihat saja tema film yang diputar di tv maupun di bioskop yang sarat dengan dendam. Dan hati nurani kita – tanpa kita sadari – telah menjadi tumpul dan akhirnya kita setuju dengan falsafah dunia bahwa membalas dendam adalah kunci untuk disebut “hebat.”

Saya sudah berkali-kali katakan bahwa dosa dan kesalahan hanya bisa dikalahkan dengan kasih. Dan dendam juga hanya bisa dikalahkan dengan kebaikan. Dan itulah yang dilakukan oleh Yesus. Dia mengalahkan dosa dan maut dengan kasih. Bayangkan kalau Dia mengalahkan dengan murka . . . pastilah tidak ada dari diri kita yang diselamatkan.

Renungan :
Kalau kita menyimpan dendam, serahkanlah kepada Tuhan supaya Tuhan gantikan dengan kasih. Dan kita akan menjadi seorang yang menang di dalam Tuhan.
Yesus mengalahkan dosa dan maut dengan kasih.

Jangan Rakus !
Amsal 23; Filipi 3:19
”Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!”
Amsal 23:2
Kidung Agung 2:15 berkata, “Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!” Kadang-kadang rubah mencari makanan di dalam kebun anggur dan menyantap buah-buahnya. Tetapi rubah yang kecil justru lebih mencelakakan bagi para petani anggur sebab rubah-rubah kecil tidak mampu menjangkau buah-buah anggur, lalu mereka akan mengunyah batangnya dan itu akan merusakkan semua buahnya. Pohon itu akan mati.
Ada dosa yang kita anggap kecil tetapi bisa menjadi sesuatu yang amat mencelakakan. Dosa itu adalah rakus – makan berlebihan. Kita lihat banyak manusia yang rakus dan menjadikan perut sebagai tuhan mereka. Alkitab sudah memperingatkan, ” Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi” (Filipi 3:19).
Mungkin orang berkata bahwa kita rajin ke gereja dan mempunyai kerohanian yang patut menjadi teladan bagi orang lain, tetapi ada masalah besar apabila orang bertanya tentang kebiasaan kita makan. Sebab sebagian dari kita tidak dapat diet apalagi berpuasa. Saat berada di meja makan kita menjadi manusia yang bisa menyantap apa saja, kecuali meja dan kursinya. Kita bisa menjadi manusia yang begitu rakus. Akhirnya banyak kasus anak-anak Tuhan yang kelebihan berat badan, timbunan lemak menjadi hiasan tubuh mereka. Belum lagi kolesterol dan gula darah yang sering menanjak naik. Padahal kunci sukses untuk melayani Tuhan adalah sehat rohani dan jasmani.

Contoh manusia yang dapat mendisiplinkan dirinya untuk tidak mengijinkan “rubah kecil” menggerogoti tubuhnya adalah Daniel. Sementara para pegawai istana Babel menyantap makanan raja. Daniel justru menghindarinya. Dia bahkan menantang mereka supaya ia hanya diberi makanan sayur dan air untuk diminum, maka sepuluh hari kemudian diketahuilah bahwa ternyata perawakan Daniel lebih baik dan segar (Daniel 1:15). Saya tidak bermaksud berkata bahwa saudara tidak boleh makan daging, sebab bagaimanapun juga daging adalah sumber protein yang baik. Makanlah tetapi secukupnya.

Renungan :
Hati-hati bila kerakusan telah menguasai hidup kita. Taruhlah pisau di leher, kata penulis Amsal. Sebab kerakusan dapat membunuh kita.
Dosa yang kita anggap jinak adalah kerakusan.

Renungan Harian Jangan Suka Bertengkar

Amsal 21; Matius 5:9
”Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.”
Amsal 21:19
Saudara pernah ke padang gurun ? Bagaimana rasanya tinggal di padang gurun ? Gersang, kering, haus, kelaparan, binatang buas, dsb; itulah yang akan kita nikmati. Tetapi sindirian yang paling tajam dan tanpa basa-basi adalah sindirian yang dilontarkan oleh Salomo dalam salah satu amsalnya. Para wanita janganlah protes, sebab amsal ini ditujukan kepada wanita-wanita khusus yang tingkahnya mirip harimau yang ekornya diikat dengan tali : marah, geram dan mencari bahan untuk bisa berkelahi dengan orang lain.

Perempuan ditakdirkan sebenarnya untuk hidup sebagai penolong bagi suami dan karakternya lemah lembut, sebab sifat maskulin hanya dimiliki oleh para pria. Anehnya banyak para perempuan yang wajah keibuan, namun kaki bak pemain sepak bola. Artinya tidak ada lagi kelembutan dalam diri mereka. Dan selalu saja ada bahan untuk dipertengkarkan. Kalau suami tidak betah di rumah, saudara tentu tahu siapa yang paling bertanggung jawab dalam keadaan itu. Terlepas dari apakah si suami menjalin kasih dengan wanita lain ataukah si suami senang keluyuran di klub-klub malam, seorang istri mempunyai andil dalam petualangan suami. Daripada menyalahkannya, cobalah introspeksi sambil belajar menerima celah-celah kelemahan diri kita. Lalu mintalah Tuhan membenahi celah-celah kelemahan itu.

Betapa sengsaranya tinggal di rumah dengan seorang (wanita atau pria) yang suka bertengkar. Mending ke padang gurun ! Betapa tersiksanya kalau itu menimpa hidup kita.

Apakah kita adalah seorang yang suka bertengkar. Jangan manjadi bencana bagi orang lain. Belajarlah untuk menjadi berkat dan menjadi orang yang suka perdamaian. Sebab Alkitab berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9).

Renungan :
Orang yang suka bertengkar adalah ciri orang Kristen yang masih hidup dalam kedagingan. Itu adalah manusia lama kita yang seharusnya kita buang jauh-jauh.
Orang suka bertengkar biasanya adalah upaya untuk menutupi kelemahannya.


Renungan Harian Tertawalah
Ayat Bacaan :
Amsal 17; Filipi 4:4
Amsal 17:22
Seandainya tertawa itu dilarang atau dikenakan pajak, apa yang akan terjadi dengan dunia ini ? Jawabnya, orang semakin gampang terkena serangan jantung dan stress. Mengapa ?
Tertawa itu bagian dari spectrum emosi yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, Hanya saja ada yang pelit, ada yang boros tertawa. Tetapi jangan pelit-pelit karena tertawa bermanfaat bagi kesehatan.
Di negara maju, tertawa malah dibuat seperti terapi pengobatan, sebab khasiatnya dinilai sama dengan meditasi. Terapi tawa membuat hidup lebih sehat, tenang dan nyaman, serta menunjukkan getaran otak pada frekuensi gelombang alfa yang membuat orang merasa rileks dan santai.
Bahkan, di Amerika telah dibuktikan bahwa tertawa bisa mencegah serangan jantung. Menurut Direktur Center for Preventive Cardiology Maryland Medical Center Baltimore, Dr M Miller, ada hubungan tertawa dengan serangan jantung.
Penyebab serangan jantung antara lain stress, yang memicu kerusakan endothelium pembuluh arteri jantung dan mendorong terciptanya kolesterol dalam pembuluh darah. Sedangkan tertawa bisa menghasilkan zat kimia (kemungkinan nitrioksida) yang dapat memperlancar peredaran darah.
“Saat stress keluarlah hormon andrenalin yang menyebabkan jantung berdebar keras. Saat tertawa, tubuh melepaskan hormon andrenalin dan secara otomatis tercipta efek antiadrenalin, ketagangan mereda dan tekanan darah menurun,” urai Dr. Miller.

Sebenarnya, saat seseorang tertawa lepas telah terjadi hembusan nafas dan dorongan kuat yang menyebabkan tubuh bergoyang di luar kendali. Hal ini terjadi karena adanya tekanan dari otak. Lima belas otot wajah berkontraksi saat tertawa. Sistem pernafasan bekerja sedemikian rupa sehingga menghembuskan nafas sambil mengeluarkan suara, dari sekadar suara lirih sampai menggelegar.

Tertawa merangsang berbagai bagian otak, bagian depan, tengah sampai hipotalamus. Tertawa sangat menunjang kesehatan karena menghambat aliran kortisol, hormon stress yang meningkatkan tekanan darah, menjadi penangkal stress yang paling baik, murah dan mudah,

Renungan :
Masihkah kita meragukan hikmat Salomo ketika dia berkata 2000 tahun yang lalu seperti pada ayat di atas ? Kalau kita bersukacita, lakukanlah karena sukacita kita itu ada dalam hati kita. Ya, Yesus adalah sumber sukacita kita.

Tertawa adalah obat gratis yang mujarab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar