Kamis, 22 November 2018

Rumah Pintar

RUMAH PINTAR


Saat kita mendengar kata pedalaman, tentu yang terpikir adalah sebuah hutan belantara. Atau jika membayangkan kehidupan masyarakat sana, yang terbesit pertama adalah sebuah masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat mereka serta tertutup akan dunia luar. Terlepas dari penerawangan kita yang jauh tentang kehidupan anak pedalaman, ada sosok yang membawa harapan tentang kelamnya pendidikan.
 
Rumah pintar dibentuk untuk mendidik anak-anak dengan tenaga sukarela yang mau mengajar mereka dengan menanamkan karakter Kristus dalam setiap aspek pembelajaran. Banyak dari mereka adalah anak-anak yang sulit dijangkau karena memiliki fasilitas pendidikan yang kurang baik khususnya wilayah luar pulau jawa tetapi ada juga beberapa yang berada di Surabaya sebagai Pusat Rumah Pintar , sehingga rumah pintar ini dapat membantu anak-anak di luar sana dan kita sebagai orang Kristen dapat menjadi berkat bagi mereka.




Rumah Pintar ini berada di TCH A milik Universitas Kristen Petra yang tenaga sukarela dari  calon guru-guru Petra yang ber asrama. Dilaksanakan setiap hari Jumat jam 6 sore dengan murid 3-5 orang


Rumah Pintar ini berada di Dukuh Kupang yang di sponsori dengan  Yayasan Bahtera Surya Baru yang memiliki 100-150 anak untuk anak TK sampai SMP yang dilaksanakan setiap hari sabtu jam set 4 sore.


Kegiatan rumah pintar dilakukan seminggu sekali di  tempat berbeda. Foto diatas adalah tempat pertama di papua yaitu di di rumah pintar Fanindi Manokwari- Papua Barat sekitar 20-30 anak dan di laksanakan pada hari jumat jam 4 sore.

Selanjutnya adalah Rumah pintar di Pulau Mansinam, Manokwari- Papua Barat yang dilaksanakan setiap selasa jam 2 siang dan sekitar 25 anak.


Selanjutnya adalah rumah pintar Warmare yang berada sangat jauh dariManokwari dan dilaksanankan setiap Kamis jam 1 siang dan memilikisekitar15-25 anak.

Ini adalah tempat terahkir yaitu di Biriosi, Manokwari – Papua Barat yang memiliki 35-50 anak yang dilaksanakan setiap Rabu jam 3 sore.

Selain mengajar kami juga mengajak anak-anak untuk memberkati sesama mereka dengan wisata litersi dan berbagi buku di yayasan cinta baca pulau yang terkecil yang membutuhkan.

Mereka juga mendapatkan bantuan alat tulis untuk mereka belajar

Selain itu guru-guru juga mengadakan Natal bersama anak-anak dan memberikan apresiasi bagi mereka yang berprestasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar